Foto Banda Ui/Sti
Evavpos.com_- Setiap kampun adalah tempat bagi orang-orang yang menetap lama di dalamnya, serta meninggalkan hatinya di tempat tersebut. istilah “Ui pangil pulang” bagi kita. Sering di gunakan untuk basudara banda Ui Jaya, yang ada di rantauwan.
Kampung adalah suasana kedekatan, tempat kenangan mengendap, impian ditata, dan harapan dipupuk.
Panggil pulang” berarti kembali ke tempat asal dalam situasi berbeda, entah karena situasi di dalam diri seseorang telah berubah karena pengalaman-pengalamannya, atau justru karena kampung yang ia tinggalkan telah berubah mengikuti tuntutan zaman.
Kampung menjadi berarti, karena di sana kita pernah mengalami kampung melampaui batasan ruang. Rumah di kampung kita alami sebagai sebuah situasi, kondisi yang begitu akrab dengan keseharian kita, yang memungkinkan kita betah dan bahagia.
Kampung” “panggil pulang” adalah istilah yang melampaui dikotomi “kota-desa”, “pusat-daerah”, “di luar-di dalam”, dan sebagainya.
Ingatan akan kampung yang membahagiakan itulah yang kita bawa ke mana-mana ketika merantau, dengan harapan suatu saat nanti kita akan dapat kembali untuk mengalaminya.
Kampung sebagai situasi adalah pengalaman personal, yang bisa kita bagikan kepada orang lain melalui cerita.
Ada orang yang mengalami kampung sebagai tempat menetap, dengan situasi yang meluas seiring interaksinya di tempat tersebut.
Ada yang mengalami kampung justru dalam perjalanan demi perjalanan, ia berdiam di dalam setiap ziarah yang dijalaninya. Atau, kampung semacam itu adalah perjalanan pulang setiap saat, dari masa lalu ke masa depan, untuk menengok masa lalu melalui perjalanan ke masa depan.
Sejumlah karya sastra merespons tema tersebut dengan kekhasan masing-masing.
Kampung bukanlah tempat fisik. Tetapi di mana kita menemukan cinta, perhatian, dan kedamaian yang hakiki; sebuah alasan untuk hidup. Ke sanalah kita selalu rindu untuk pulang.
Salam untuk basudara semua (Ui Panggil pulang)
Banda Ui/Sti |